Senin, 06 Juni 2011

BOLABASKET OLAHRAGA BODY CONTACT


BOLABASKET SEBAGAI OLAHRAGA YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA PERSINGGUNGAN TUBUH ( BODY CONTACT )

Dalam permainan Bolabasket persinggungan tubuh ( body contact ) adalah suatu hal yang pasti terjadi, oleh karena itu seorang pelatih harus mempersiapkan atletnya untuk menghadapi terjadinya persinggungan tubuh tersebut, baik yang ringan maupun yang keras sekalipun. Dalam hal ini tugas seorang pelatih untuk mempersiapkan atletnya baik secara fisik maupun secara mental, dan hal itu dilakukan atau diberikan semasa latihan dalam bentuk-bentuk drill latihan  ( memberikan stimulus-stimulus ),
 sehingga atlet terbiasa dengan persinggungan tubuh tersebut. Ada tiga ( 3 ) hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pelatih sehubungan dengan kenyataan bahwa Bolabasket adalah permainan yang memungkinkan terjadinya persinggungan tubuh, yaitu :

  1. Mempersiapkan fisik dan mental atlet dalam menghadapi kemungkinan persinggungan tubuh dalam permainan.
a. Persiapan fisik
-          Penguatan anggota tubuh terutama daerah-daerah yang rawan cidera melalui latihan beban ( weigth training ).
b. Persiapan mental
-       Memberikan stimulus-stimulus tentang persinggungan tubuh dalam latihan
-       Ditegaskan sejak semula bahwa cidera adalah resiko dalam sebuah permainan.
-       Memberikan motivasi kepada atlet untuk mau bermain keras/ tidak  cengeng.
-          Dapat diberikan pujian pada atlet yang mau bermain keras dan dapat diberikan sindiran kepada atlet yang bermain terlalu lembut/ cengeng.
-          Pemberian rasa aman kepada atlet bahwa resiko cidera akan ditangani secara professional oleh klub/ tim ( dokter atau asuransi )

  1. Mengeliminir hal-hal yang dapat mengakibatkan ciderara, sementara cidera adalah resiko yang dekat sekali dalam permainan yang memungkinkan terjadinya persinggungan tubuh.
a.    Perhatikan sarana dan sarana latihan maupun pertandingan   ( perlengkapan pertandingan, lapangan latihan/ pertandingan )
b.   Monitoring kondisi atlet sangat penting, baik kondisi fisik maupun psikis, dalam latihan maupun pertandingan.
  1. Menyamakan persepsi antara pelatih, pemain dan wasit tentang persinggungan tubuh yang sah dan yang tidak sah.
a.    Diskusi terbuka dengan segenap elemen yang terkait dalam sebuah permainan Bolabasket , sehingga tak ada lagi perbedaan persepsi tentang sah atau tidaknya sebuah persinggungan tubuh.
b.   Kedewasaan pelatih dalam melihat sebuah pertandingan. Kerap terjadi pelatih menginstruksikan untuk menciderai pemain lawan, atau melakukan protes kepada wasit untuk sebuah call atau tidak adanya call terhadap sebuah kejadian.
c.    Kedewasaan emosional dan penguasaan tentang ilmu gerak dari seorang wasit dalam melihat sebuah persinggungan tubuh, karena kerap terjadi wasit meniup peluit untuk sebuah kesalahan yang tak perlu atau wasit terlambat untuk meniup sebuah kesalahan yang dapat berakibat fatal.

Sementara itu dalam persiapan fisik harus diperhatikan beberapa bagian tubuh yang rawan cidera dalam permainan Bolabasket. Adapun bagian tubuh yang paling rawan cidera dalam permainan Bolabasket adalah :

·   Pergelangan kaki/ engkel
·   Otot paha bagian belakang/ Hamstring
·   Otot Bahu
·   Lutut
B.      
Bagian tubuh yang rawan cidera tersebut, hendaknya diberikan latihan penguatan, sehingga mengurangi kemungkinan cidera. Latihan-latihan tersebut dapat berupa latihan beban, latihan track and field, ataupun latihan-latihan di lapangan (court) yang dimodifikasi mengarah pada latihan penguatan otot-otot atau memberikan stimulus-stimulus berupa body contact.

Hal penting lainnya yang sering dilupakan adalah pemberian pemanasan/ stretching dan pelemasan/ pendingan  yang cukup, faktor ini sangat penting untuk mengurangi kemungkinan cidera, namun seringkali dilupakan baik oleh pelatih maupun oleh atlet itu sendiri. Pada  pemberian stretching/ peregangan ini perlu juga diperhatikan prinsip individualisasi, dimana kebutuhan setiap pemain belum tentu sama. Pada dasarnya pemberian pemanasan ini dilakukan secara bersama-sama, namun harus juga diberikan kesempatan kepada atlet tertentu yang membutuhkan stretching yang lebih banyak pada bagian-bagian otot tertentu. Penambahan streching ini dapat dilakukan sebelum latihan dimulai atau sesudah streching secara bersama-sama.

Pada perkembangan selanjutnya, pemanasan yang biasanya dimulai dengan lari pelan/ jogging selama 5 -10 menit atau sekian kali putaran lapangan dirasakan terlalu membuang waktu dan hanya mempunyai 1 tujuan latihan saja. Oleh karena itu banyak pelatih yang mengkombinasikannya dengan bermacam-macam unsur gerak atau teknik dalam memberikan pemanasan ( jogging ), hal ini dilakukan selain untuk melakukan pemanasan ( sebagai tujuan utama ) juga dapat mencapai bermacam-macam tujuan lain seperti  kualitas gerak dasar Bolabasket ( pivot, dribling, defense dan lain-lain ) sebagai tujuan tambahan. Hal yang perlu diingat pada saat pengkombinasian pemanasan dengan tujuan tambahan adalah bahwa pemanasan tetap menjadi tujuan utama, sehingga pada saat melakukan gerakan tambahan, atlet melakukannya dengan gerakan yang lambat/ tidak terlalu cepat.

Salah satu contoh tentang pengkombinasian pemanasan dengan gerak dasar bola basket, adalah Three Lines Drill yang dilakukan oleh tim Aspac Texmaco, seperti yang dapat terlihat pada halaman berikut ini :




Keterangan :
A.       Tanpa Bola
A.1. Dasar Gerak
-          Lari ABC ( Jogging, angkat lutut, hopping, pedal, silang kaki, sentuh lantai ).
A.2. Gerak dasar Bolabasket
-     Pivot Slide defense, slide + Cross Over Step, sprint Zig zag

B.        Dengan Bola
B.1. Individu
-    Variasi drible
B.2. Berpasangan
-    Defense  Offense ( lebih bagus jika dimulai tanpa bola terlebih dahulu )
-    Offense melakukan dribling zig-zag, variasi dribling, fokus perhatian pada defender
·                  
C.     Kegunaan Three Lines Drills
C.1. Pemanasan
C.2. Pengulangan berbagai macam gerak dasar
C.3. Penguatan memori gerak
C.4. Menghemat waktu
C.5. Sebagai pembuka untuk drill defense 1 vs 1, 2 vs 2, 3 vs 3 sampai dengan 5 vs 5.


A.1. BEBERAPA DRILL LATIHAN TENTANG BODY CONTACT

Sebelum memulai latihan dengan menggunakan drill-drill latihan yang bertujuan untuk memberikan stimulus tentang body contact, perlu kiranya memberikan informasi kepada atlet bahwa untuk sementara peraturan permainan diabaikan.
A.1.1. ADU  BAHU
- Perlakuan :
a.          berbaris dua-dua/ bersisian
b.         setiap pasangan berlari kecil dan beradu bahu tiap 3 – 5 langkah

A.1.2. DEFENSE – OFFENSE CONTACT
- Perlakuan :
a.       Dua pemain saling berhadapan, satu sebagai penyerang dan yang lainnya sebagai pemain bertahan
b.      Penyerang berlari sepanjang garis lapangan ( boleh lurus atau zig zag ), sementara pemain bertahan menahan gerakan penyerang dengan mendorong badan atau dada penyerang

A.1.3. REBOUND GAME
-          Perlakuan :
a.       Permainan setengah lapangan, 1 lawan 1,  2 lawan 2 , atau 3 lawan 3
b.      Setiap pemain yang menguasai bola, harus segera berusaha untuk membuat point, tanpa boleh keluar dari daerah key hole area, pemain bertahan boleh melakukan apa saja untuk menghalanginya (dalam batasan tertentu)

A.2. CONTOH DRILL LATIHAN BODY CONTACT DALAM UNIT LATIHAN

1.   Pemanasan  : Stretching
2.   Inti              :
a.  Body contact tanpa bola
-  Adu bahu
-  Defense – Offense Contact
b.   Body Contact dengan bola
-  Game 2 lawan 2
-  Game 3 lawan 3
-  Rebound Game
-  Game 5 lawan 5 half/ full court
3.  Pelemasan : Stretching/ senam ringan

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More